Kethek Ogleng Pacitan (Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan)

Dibuat tanggal 30 Nov 2022, oleh Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga

Seni dan Budaya

Setelah Wayang Beber dan Ceprotan, karya budaya asal Pacitan yang ditetapkan sebagai WBTB adalah Kethek ogleng. Kesenian dari Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda nasional 2019 untuk kategori seni pertunjukan. Adanya Kethek Ogleng di Tokawi berawal dari sosok bernama Sutiman. Sutiman menciptakan seni Kethek Ogleng tersebut sudah ada sejak tahun 1963. Saat itu, Sutiman yang berprofesi sebagai petani berhasil menciptakan gerak tari Kethek Ogleng saat masih berusia  18 tahun. Penamaan Kethek Ogleng diambil dari nama binatang yaitu kera dalam bahasa jawa, sementara ogleng berasal dari bunyi gamelan yang berbunyi gleng-gleng. Tari Kethek Ogleng pertama kali ada di tempat orang punya hajat perkawinan tepatnya akhir tahun 1963, adapun entas tersebut terlaksana atas permintaan Kepala Desa Tokawi pada waktu itu Haryo Prawiro. Kethek Ogleng semakin berkembang, seperti pada akhir tahun 1964, Dinas Pendidikan atas persetujuan Bupati RS Tedjo Sumarto, meminta Sutiman agar tari Kethek Ogleng menggunakan cerita rakyat Panji Asmorobangun. Hal itu bertujuan apabila menggunakan unsur cerita agar menjadi lebih baik. Cerita panji dalam versi raden panji yang akan dijodohkan dengan Sekartaji atau Candra Kirana. Tari Kethek ogleng memiliki alur cerita, secara utuh terdiri dari enam tokoh yaitu Panji Asmorobangun, Dewi Sekartaji, Endang Rara Tompe, Punakawan, Bathara Narada dan Wanaraseta dan tari tersebut berkembang hingga sekarang. Perkembangan tari Kethek Ogleng sendiri juga sudah diakui oleh Pemkab. Terbukti beberapa tahun silam seni tari Kethek Ogleng dimodifikasi dalam seni tari kontemporer yang mengadopsi cerita Kethek Ogleng dengan tajuk Pacitan Bumi Kaloka Tarian Pacitan Bumi Kaloka yang terinspirasi dari tari Kethek Ogleng sendiri sudah tampil beberapa kali di tingkat provinsi maupun nasional.
 Kini setiap tahun juga digelar pementasan Kethek Ogleng dalam rangka lahirnya kesenian tersebut, dihitung sejak tahun 2017 lalu, pementasan yang digelar di Monumen Jenderal Soedirman tersebut sudah digelar dua kali dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat, pemerintah dan pemerhati seni budaya.
Untuk semakin meningkatkan pelestarian seni budaya Kethek Ogleng, Sanggar Condro Wanoro yang dikomandai oleh Bapak Sukisno juga sering menggelar latihan rutin yang diikuti siswa-siswi di Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan.


_________
Sumber :
https://pacitanku.com/2021/08/29/mengenal-6-budaya-pacitan-yang-sudah-ditetapkan-jadi-warisan-budaya-takbenda/
https://pacitanku.com/2019/08/16/kethek-ogleng-pacitan-warisan-budaya-tak-benda-indonesia-2019/
https://pacitankab.go.id/libatkan-ribuan-pelajar-pentaskan-tari-kethek-ogleng-masal/
https://prabangkaranews.com/2021/11/pemda-berikan-apresiasi-perkembangan-seni-tari-kethek-ogleng-di-pacitan/

Galeri
Lokasi

© 2022 AKN Pacitan